Viskositas adalah kemampuan suatu fluida untuk mengalir
Viskositas memberikan informasi tentang:
- Cara penanganan dan pemeliharaan bahan bakar
- Cara perlakuan terhadap bahan bakar
- Atomisasi bahan bakar
Pada Mesin diesel yang menggunakan bahan bakar HFO atau MFO, kekentalan bahan bakarnya harus diperhatikan agar tidak menimbulkan masalah baik pada sistem, peralatan maupun pada outputnya.
Pada Mesin diesel dengan MFO atau HFO viskositas minimumnya adalah 16 cSt sampai dengan 24 cSt, toleransi minimun viskositas adalah minimum 12 cSt sampai dengan 15 cSt, dan toleransi maximum adalah 25 cSt sampai dengan 30 cSt.
Bila viskositas rendah maka aliran bahan bakar kedalam plunger injection pump akan meningkat sehingga banyak bahan bakar yang tidak terbakar dengan sempurnah menyebabkan mesin tidak dapat mencapai beban maksimum
Densitas
Densitas atau kepadatan adalah Perbandingan (rasio) massa fluida per satuan volume
Densitas memberikan informasi cara melakukan proses separasi pada bahan bakar minyak yang tepat karena kepadatan sangatlah berpengaruh besar apada proses separasi atau pimisahan antara bahan pengotor entah itu yang terlarut maupun yang tidak terlarut dengan bahan bakar itu sendiri
Proses separasi pada separator dapat mengurangi kadar air dalam bahan bakar yang mempunyai densitas sampai dengan 991 kg/m3 pada temperatur 15 oC.
Ada juga separator yang bisa melakukan proses separasi pada pada bahan bakar dengan densitas sampai dengan 1.010 kg/m3 pada temperatur 15oC
Oleh karena itu analisa bahan bakar atau penetuan bahan bakar yang akan digunaka pada mesin pembakaran dalam khususnya pada mesin diesel yang menggunakan HFO atau MFO sangatlah penting sebagai penentu untuk pengadaan alat bantu separasi (Fuel Oil separator).
Pemilihan separator yang tidak tepat akan memberikan efek buruk pada proses separasi bahan bakar dan hasil separasinya itu sendiri, bahan bakar yang tidak terseparasi dengan baik akan menyebabkan kerusakan pada elemen-elemen internal mesin, antara lain injection pump, injector dan lain-lain.
Bila terlanjur menggunakan atau memasang peralatan yang tidak sesuai dengan ketersediaan bahan bakar HFO/MFO maka masih ada solusi yang bisa digunakan untuk memperbaiki proses separasi, yaitu dengan melakukan penggantian piringan separator (separator disk) dengan spesifikasi yang sama namun tolerasnsi separasi yang berbeda, maksudnya adalah alat bantu separator yang sudah terpasang adalah dengan kemampuan separasi 991 kg/m3, 15oC, maka bisa diganti dengan disk 1010kg/m3, 15oC
Index Kalkulasi Karbon Aromatik (CCAI)
CCAI adalah parameter yang digunakan untuk menggukur/menentukan kualitas titik nyala bahan bakar HFO atau MFO, tetapi tidak memberikan hasil yang exact atau pasti tetapi merupakan nilai pendekatan terhadap titik nyala atau kualitas bahan bakar tersebut.
Nilai CCAI antara 770 sampai dengan 840 masuk dalam kategori titik nyala yang sangat baik. Secara normal mesin diesel bisa beroperasi dengan CCAI 850, tanpa adanya masalah.
Nilai CCAI antara 850 sampai dengan 870 akan memberikan kesulitan bilamana suhu udara bilas rendah, proses preheating yang tidak sesuai, cooling sistem tidak bekerja secara semestinya, sistem injeksi yang tidak normal/tidak bekerja secara semestinya.
Akan tetapi permintaan pasar pada CCAI antara 870 sampai dengan 890 akan lebih banyak bilamana sistem tersebut diatas dapat bekerja secara benar dan normal untuk menghindari kesulitas dalam penanganannya.
Dalam hal CCAI sangat berbahaya (nilai CCAI sangat tinggi), sangat disarankan untuk menaikkan suhu udara bilas sesuai parameter yang disarankan
Nilai CCAI diatas 900 sangat berbahaya yang dapat menyebabkan kerusakan yang fatal pada mesin.
Titik Tuang/Pour Point
Titik tuang adalah indikasi yang menunjukkan temperature terendah bahan bakar MFO/HFO tidak dapat mengalir dengan sendirinya tetapi bisa untuk dilakukan pemompaan
Titik tuang memberikan informasi akan temperature minimum penyimpanan bahan bakar HFO/MFO dalam tangki penampungan, hal ini perlu diperhatikan untuk menghindari (mempermudah penanganan) terjadinya formasi lilin atau pengerasan/pembekuan selama penyimpanan
Secara normal temperature penyimpanan dalam tanki penyimpanan harus minimal 10oC diatas titik tuang untuk mempermudah pemompaan/penanganan
Titik Nyala/Flash Point
Titik nyala (Flash Point) sangat erat kaitannya dengan CCAI, karena untuk pendekatan penentuan/mengetahui titik nyala bahan bakar diesel adalah salah satunya dengan metode CCAI.
Titik nyala rendah tidak akan berpengaruh pada proses pembakaran tetapi akan sangat berbahaya pada saat penanganan dan penyimpanan.
Normalnya titik nyala bahan bakar MFO/HFO harus diatas 60oC
Bila titik nyala bahan bakar diesel (HFO/MFO) sangat rendah maka akan juga menyebakan kapitasi dan terbentuknya kantong gas pada jalur pipa bahan bakar. Inilah salah satu alasan mengapa pihak asuransi mengharapkan agar flash point pembangkit berada pada temperatur 60oC
Cara yang efektif menghindari kapitasi atau meminimalisir adanya kantong gas pada jalur pipa bahan bakar (sistem bahan bakar) adalah dengan menggunakan alat pelepasan gas pada beberapa bagian seperti di booster pump unit yang biasa dikenal dengan Deaeration Vessel atau elevated pressure.
No comments:
Post a Comment