Selamat Datang ,@}:-',-- Terima Kasih Atas Kunjungan Anda

Passapu (Penutup Kepala/Mahkota) Toraja

Kehidupan masyarakat orang Toraja jaman dahulu sudah mengenal sistem strata sosial/ kasta (tana'), dimana kasta-kasta ini terdiri 4 tingkatan, sebagai berikut:

  1. Tana' Bulaan/bulayan/bulawan (Golongan Bangsawan tinggi)
  2. Tana' Bassi (Golongan bangsawan menengah)
  3. Tana' Karurung (Golongan masyarakat kebanyakan)
  4. Tana' Kua-kua (Golongan yang siap setiap kesempatan)

Dalam kehidupan setiap hari pada jaman dahulu golongan bangsawan sangat mudah diidentifikasi dengan melihat aksesori yang ada pada kepala mereka, yakni Passapu sejenis mahkota tradisonal masyarakat jaman dahulu. Pada jaman sekarang masih sering dijumpai orang menggunakan passapu ini tetapi fungsinya sudah sedikit bergeser dari peranan dan fungsi sebagaimana awalnya. Karena kemajuan zaman sudah banyak kaum keturunan bangsawan sudah tidak mau menggunakannya lagi disebabkan karena selain merepotkan dalam pemakaiannya mungkin juga karena tidak percaya diri yang disebabkan pergeseran kehidupan dan kemajuan ekpnomi masyarakat, serta alasan-alasan lainnya.

Passapu adalah mahkota tradisional masyarakat toraja jaman dahulu kala, dimana kainnya dihiasi dengan motif batik yang unit dengan model-model tertentu dan istimewa. Passapu ini hanya dikhususkan bagi kaum bangsawan laki-laki. Setiap model dan motif passapu mempunyai makna sendiri-sendiri.

Berikut ini adalah jenis-jenis passapu serta peruntukannya:

  1. Pa' Tallu Silolok/tiga ujung berdiri adalah ketiga ujung/sudut kainnya berdiri.
    Passapu Pa' tallu silolok merupakan mahkota/passapu bagi kaum bangsawan dengan status sosial tinggi

  2. Pa' Lindo Para. Bentuk passapu/mahkota ini adalah pada bagian depan berbentuk piramida/segitiga mirip bagian depan-atas rumah.
    Mahkota/passapu jenis ini adalah diperuntukkan bagi para keturunan bangsawan dari suatu wilayah adalah dalam sistem tongkonan, tetapi tidak mempunyai jabatan selain menandakan sebagai para keturunan

  3. Pa' Sossoran Rengnge'/Pengkalossoran. Model dari mahkota/passapu ini adalah kedua ujung kain pada bagian pelipis mengarah kebawa, tidak ada ujung kain yang menghadap keatas.
    Mahkota ini diperuntuk bagi para tominaa/imam (pendoa). Semua ujung menghadap kebawah sebagai tanda bahwa dalam melakukan ritual doa kita harus senantiasa merendahkan diri dihadapan Tuhan/Puang Matua karena Tuhanlah yang empunya kehidupan ini

  4. Pattali/Pa' Tali, model mahkota ini adalah kain yang dilipat dengan lebar tidak lebih dari empat ukuran lebar jari dan disimpul pada bagian belakang, tidak ada ujung kain yang menghadap keatas.
    Mahkota ini deperuntukkan bagi para penyelenggaran adat.


Konon ceritanya bahwa passapu/mahkota dari para kaum bangsawan pada jaman dahulu memiliki unsur magis, dimana jika ada orang yang mengatakan hal-hal yang sepatutnya terhadap mahkota tersebut akan menyebabkan orang itu jatuh sakit bahkan meninggal jikalau tidak dilakukan tindakan segera misalnya mengadakan upacara permintaan maaf (mangaku dosa/salah) dengan memotong ayam atau babi sesuai dengan tingkat pelanggarannya.

Meskipun tradisi ini sudah tidak mengikat lagi didalam kehidupan masyarakat Toraja karena pergeseran saman, tetapi paling tidak harus diketahui adanya kearifan nenek moyang masa lalu

Demikianlah sepenggal sejarah mahkota masyarakat Toraja masa lalu yang dikenal dengan Passapu, semoga bisa menambah khasan ilmu pengetahuan bagi generasi muda khususnya generasi muda Toraja akan nilai sejarah peradaban nenek moyang dimasa lampau.

No comments:

Post a Comment