Selamat Datang ,@}:-',-- Terima Kasih Atas Kunjungan Anda

Busana dan Aksesori Pa' Gellu'

Dalam pementasan tarian pa' gellu selalu mengedepankan busana dan aksesoris dan juga tata rias untuk jaman sekarang ini, tetapi pada mulanya hanya busana dan aksesories tata riasnya masih sangat sederhana yakni hanya merapikan rambut, dan wajah dan tidak lupa memperhatikan kebersihan. Seiring perkembangan pengetahuan maka muncullah metode tata rias yang berfungsi untuk mempertegas dan memperhalus serta mempercantik/ganteng para penari.

Adapun busana yang digunakan dalam acara pementasan gellu' pada zaman dahulu adalah busana khas Toraja yang dibagi dalam 2 kategori berdasarkan penggunanya, yaitu :

  1. Busana dan aksesori penari bagi kaum bangsawan
  2. Busana dan aksesori penari bagi orang kebanyakan

Berikut ini detail susunan busana dan aksesori untuk penari kaum bangsawan pada jaman dahulu, yaitu :

  1. Baju khas Toraja (bayu bussuk siku). Baju dengan bentuk leher bulat dan pada bagian tengah diberi sedikit belahan dengan lengan yang panjangnya sampai pada siku-siku tangan. Bahan kain biasa kain tenun atau kain satin

  2. Sarung khas Toraja (Dodo Oang). Rok dengan hiasan koin pada ujung bawah

  3. Kandaure. Hiasan untuk bahu berbentuk seperti kukusan nasi yang penggunaannya dianyam pada depannya untuk melekatkan kandaure pada bahu dengan mitof ukiran pa’sekong kandaure yang memiliki makna agar turunan atau anak cucu kiranya selalu hidup dalam kebahagiaan bagaikan cahaya dan perhiasan tersebut atau dengan mitof pa’papan kandaure yang memiliki makna bahwa orang-orang tua dahulu di Toraja berharap supaya dapat menjadi rumpun keluarga yang besar dan anak cucunya terus hidup dalam kedamaian serta rumpun keluarga dalam kehidupan kiranya selalu bersatu dalam satu mata rantai bagaikan butiran manik-manik tetap bersatu dalam seutas benang dan dapat menyenangkan orang lain

  4. Ambero. Merupakan hiasan pinggang yang terbuat dari manik-manik dengan motif ukiran yang sama seperti kandaure

  5. Bua tarrung matasak. Buah terung yang sudah masak berwarna kuning yang disusun membentuk lingkaran untuk hiasan kepala bermakna tanda kebesaran dan wibawa. Pada jaman sekarang sudah menggunakan sa'pi' yaitu hiasan yang terbuat dari manik-manik dan tembaga serta kuningan

  6. Gelang atau Ponto Lola'. Hiasan untuk tangan terbuat dari emas atau kuningan

  7. Komba sa’pi/ komba boko’. Hiasan tangan terbuat dari manik-manik

  8. Tida-tida atau anting. Hiasan untuk telinga terbuat dari manik-manik

  9. Manik Kata. Hiasan untuk leher (kalung) terbuat dari emas, kuningan, tembaga, karet dan manik-manik

  10. Manik Rara. Hiasan untuk leher dengan ukuran yang lebih besar

  11. Ma’gallang lette’ / gelang kaki. Hiasan untuk kaki tapi sekarang sudah jarang yang menggunakan

  12. Cincin atau sissin Ake’. Hiasan untuk jari

  13. Gayang atau Sarapang Bulawan. Keris Emas yang disisipkan pada ambero bagian depan terbuat dari emas, besi, kuningan atau tembaga

  14. Sedangkan untuk busana dan aksesori orang kebanyakan adalah sebagai berikut:
    1. Bayu bussuk siku. Baju khas Toraja

    2. Dodo biasa bisa juga dodo oang kalau ada

    3. Bua tarrung mamata (buah terung yang masih mentah) atau anyaman dari daun enau yang dalam bahasa Toraja kumba'

    4. Pusuk. Hiasan pinggang terbuat dari daun enau yang dibuat melingkari pinggang dan menjuntai panjang kebawah

    Iringan Musik

    Iringan musik merupakan partner yang sangat dekat dan penting dalam suatu pertunjukan tari. Suatu pertunjukan tari tanpa diiringi musik bagaikan sayur tanpa garam. Musik selain berfungsi sebagai pengiring tari, juga berfungsi sebagai pendukung suasana dalam suatu pertunjukan tari.

    Pada tari Pa’gellu’ musik selain sebagai penyemarak juga berfungsi sebagai tanda peralihan gerak, jadi tari pa’gellu’ dan iringan musiknya tidak dapat dipisahkan karena saling terhubung dan bergantung satu dengan yang lain. Iringan musik tari ini di dominasi oleh musik perkusi dengan ketukan 4/4.
    Musiknya yang digunakan juga masih sangat sederhana dengan diiringi oleh 4 orang pemain musik dengan bagian masing-masing yaitu :

    1. Mangindo'i
    2. Ma’parepe’
    3. Ma’pasalai/ ma’kode
    4. Ma’pamisa’
    5. Ma’parepe’.
    Gendang alat musik pengiring tari Pa' Gellu'

    Namun seiring dengan perkembangan zaman sekarang pemain musik cukup 2 atau 3 orang saja. Tempo dalam iringan musik cukup cepat tetapi tetap mengalun seiring dengan tariannya yang lincah. Instrumen musik pada tari Pa’gellu’ yaitu gendang sebagai pengiring utama dan satu-satunya namun untuk sekarang ini orang sudah mengkombinasikan dengan beberapa alat yang lain agar semakin meriah, ramai dan membakar semangat para penari, juga penonton.
    Selain itu teriakan meongli/meoli selalu mengiringi tarian ini yaitu teriakan khas masyarakat Toraja yang diteriakan oleh para pemain musik untuk memacu semangat dan menarik perhatian penonton.

    Intrumen tambahan yang biasa digunakan pada tarian ini yaitu :

    1. Gendang / Gandang toraya (sebagai intrumen utama)

    2. Katto’-katto’ atau kentongan terbuat dari bambu

    3. Pelle’/ oni-oni : terbuat dari batang padi

    4. Rebana

    5. Suling Khusus untuk pemain gendang ketika bermain musik berada di atas panggung atau tempat pementasan dengan posisi berada di tengah-tengan para penari




    6. | Pa' Gellu' Toraya | Busana dan Aksesori Pa' Gellu' | Fungsi dan Nilai Sosial Pa' Gellu' |

No comments:

Post a Comment