Sebelum Belanda masuk Toraja, perang antar daerah/kampung di Toraja sudah terjadi salah satunya yang sangat terkenal adalah perang Kopi, perang kopi ini memperebutkan komoditi kopi yangmana kopi asal Toraja ini sangat terkenal seantero dunia. Tujuannya adalah untuk menguasai perdagangan kopi. Selain perang kopi ada juga perang arruan yang mana terjadi sebelum perang kopi yang bertujuan untuk menguasai kampung lain dan menanamkan pengaruh dan sistem kepercayaan
Pada zaman perang antar kampung orang-orang tiap daerah menyiapkan benteng pertahanan masing-masing. Di kampung Deri ada beberapa benteng yang dibangun oleh masysrakat setempat untuk pertahanan dari musuh seperti :
-
Benteng Tallang Mendelo, Benteng ini terletak disebelah timur perbatasan antara Bori' dan Deri. Pada gapura benteng ini sangat bagus, dimana dua tiang batu besar berdiri sebagai penyangga ambang atas, di sisi kanan benteng terdapat lubang-lubang untuk mengintip dan menombak serta menyumpit musuh dari dalam.
Akses keluar masuk dari benteng ini hanya 2(dua), yaitu satu di bagian utara dan satu dibagian selatan -
Benteng Dassi Deata, benteng ini terletak tidak jauh dari benteng Tallang, benteng ini terletak di daerah Bamba, di benteng ini sampai sekarang masih ada tengkorak manusia dalam gua yang dalam, dimana menurut cerita konon dulunya digunakan sebagai penjarah bagi tahanan, kedalamannya sekitar 7 (tujuh) meter orang hanya bisa keluar masuk dengan menggunakan tali atau tangga yang panjang, ruang dalam tahanan ini cukup luas.
bentuk benteng ini bertingkat-tingkat dengan susunan batu yang sangat rapi. benteng ini dibuat bertingkat karena berada diatas gunung, sayangnya sudah tidak terawat dengan baik.
Jalan masuk keluar/akses dari benteng ini ada 3 jalan, yaitu satu dibagian selatan, satu dibagian timur dan satu di bagian utara -
Benteng Buntu Pemanukan. Benteng ini juga terletak di gunung yakni di belakang Tongkonan Pemanukan, yang menurut cerita bahwa Tongkonan Pemanukan dulunya berada diatas buntu Pemanukan dan dikelilingi benteng pertahanan yang juga dibuat bertingkat.
Bangunan benteng Pemanukan ini juga dibuat dari susunan batu.
Akses ke benteng ini ada 4, yaitu dua dibagian selatan yang sangat sulit medannya untuk didaki musuh dan satu berbentuk terowongan, satu dibagian utara, satu dibagian timur yang dibuat memutar mengitari benteng sebagai jalur pertanan utama untuk menipu lawan.
Akses berupa terowongan pada bagian selatan yang dalam dan berkelok-kelok tembus ke lantai paling dasar benteng ini dan dulunya ditumbuhi tumbuhan bambu sebagai tipuan bagi lawan
Diatas Benteng Buntu Pemanukan ada 2 batu berdiri yang berfungsi untuk memberikan komando dan memantau pergerakn pada akses utara dan akses dari timur.
Ketiga benteng ini mempunyai akses antara satu dengan yang lainnya, dari benteng pemanukan ke benteng dassi deata dan dari benteng dassi deata ke benteng tallang mendelo, adapula akses langsung dari benteng tallang mendelo ke benteng pemanukan.
Saat ini ketiga benteng ini sudah mulai kurang terurus atau terlantar, semoga kedepannya simbol kekuatan daerah (kampung/tondok) dapat dilestarikan oleh pemerintah daerah pada umumnya dan anak muda kampung Deri pada khususnya.
No comments:
Post a Comment