Selamat Datang ,@}:-',-- Terima Kasih Atas Kunjungan Anda

Ma'bugi'

Ada banyak adat-istiadat budaya Toraja yang dahulu kala dibangun oleh nenek moyang orang toraja sebagai warisan yang unik bagi anak-cucunya hanya saja mungkin sudah banyak generasi muda Toraja yang tidak tahu dan bahkan tidak pernah mendengar akan peradaban nenek moyang masa lalu.

Salah satu tradisi yang dibangun oleh nenek Moyang Toraja pada zaman dahulu (sekitar tahun 1600-an) adalah tradisi/acara Ma'bugi

Ma'bugi berasal dari kata bugi' Ma'bugi' dilaksanakan oleh masyarakata pada jaman dahulu sebagai semangat tanda suka cita atas hasil panen dan juga suka cita bagi seluruh masyarakat Toraja atas keberhasilan melawan invasi Bugis/Arung Palakka ke Tana Toraja dan mengusirnya sampai pada tapal batas Tana Toraja yaitu Bamba Puang.

Tradisi ma'bugi' juga disimbolkan sebagai tradisi menolak bala, baik terhadap penyakit ataupun gangguan lainya yang akan mengganggu keamanan di Tana Toraja.

Tradisi ma'bugi' bermula sejak selesainya/berhasilnya perang To Pada Tindo To Misa' Pangimpi (nama persatuan angkatan perang Toraja dalam melawan invasi Bugis/Bone/Arung Palakka)
Tradisi ma'bugi' biasanya dilaksanakan setiap selesai panen tanda suka-cita

Tradisi ma'bugi' juga memberikan pesan kepada generasi berikutnya bahwa dengan semangat persatuan maka kita akan menggapai kemaslahatan bersama, nanggi' ammu male baluk tondokmu (jangan menjual daerahmu), berbanggalah senantiasa sebagai orang Toraja, lihatlah nenek Moyang mu berhasil mengusir para penjajah (palutu tombang) dari Tondok Napilei Langsa Nenek Todolota belanna misa' penaa sia misa' pangimpi (bersatu padu dan satu harapa harapan/mimpi) yamotu la tuo manaman lan tondok lepongan bulan lili'na matari allo (yaitu harapan hidup aman dan damai ditanah kelahiran).

Dewasa ini acara ma'bugi' sudah sangat langkah ditemui keuali pada saat pentas adat dan budaya, mungkin oleh karena pergeseran paradigma/zaman.

Harapan kita sebagai generasi muda orang Toraja, semoga tradisi/budaya luhur nenek moyang ini tetap lestari untuk selamanya. Hal ini bisa terealisasi bilamana generasi muda Toraja senantiasa memelihara dengan cara mempelajari akan setiap warisan peradaban nenek moyang masa lalu, yang salah satunya adalah tradisi ma' bugi' ini.

No comments:

Post a Comment