Selamat Datang ,@}:-',-- Terima Kasih Atas Kunjungan Anda

Posisi Gayang Rambu Solo'

Adat dan budaya orang Toraja sudah terkenal seantero dunia, sehingga membius/menghipnotis para wisatawan lokal maupun manca negara untuk menyaksikan warisan peradaban nenek moyang yang luar biasa ini.
Salah satu even di Toraja yang sangat terkenal adalah prosesi upacara kematian orang Toraja atau biasa dikenal dengan istilah Rambu Solo' (upacara kedukaan).

Dalam upacara ini, berbagai jenis aksesori dihadirkan/dipasang, seperti:

  • Lakkian (tempat menyemayamkan sementara ketika dalam prosesi upacara)
  • Bombongan (gong)
  • Kandaure (jenis hiasan manik yang didesign unik dan cantik)
  • Tombi (sejenis panji-panji yang di gantung pada bambu)
  • Payung (tanda kebesaran)
  • Doke (Tombak)
  • Sumpi' (sumpit)
  • Gayang (keris emas)
  • Pa' Londong (replika ayam jantan)
  • Sarigan (usungan mayat)
  • Kaseda (kain merah yang dibentang sekeliling tempat upacara)
  • Simbuang Induk/Kalosi(batang pohon Ijuk/pinang)
  • Simbuang Batu (menhir)
  • To ma' badong (pelantun nyanyian duka yang menceritakan riwayat almarhum/ah
  • To ma' lambuk (mebunyikan lesung tanda informasi)
  • To ma' landing/randing (tarian kepahlawanan)
  • To manganta' pangngan (tarian duka)
  • Lantang (pondok para tamu dan keluarga serta hadirin)
  • Inan Karampoan (ini alternatif, tempat awal para tamu di jamu sebelum pindah ke pondok yang sudah disediakan
  • Rante/Tandung (tempat penyelenggaraan upacara duka)
  • Dan lain sebagainya

Pada kesempatan ini, salah satu yang menjadi perhatian adalah pemasangan Gayang pada tempat diupacara tersebut, yaitu:

  • Pemasangan gayang pada inan karampoan (tempat menerima tamu), pada tempat ini gayang di pasang dengan posisi menunduk sebagai tanda ditempat ini akan ditempati oleh orang-orang yang hidup yang hadir berbagi duka serta membawa doa dan dukungan bagi keluarga yang berduka

  • Pemasangan gayang pada Lakkian (tempat penyemayaman sementara), pada tempat ini gayang di pasang menghadap keatas dengan jumlah yang gayang yang genap dalam bahasa Toraja Ganna'.
    Mengapa dipasang dengan jumlah yang genap, ini menandakan atau simbol bahwa yang wafat sudah genap perjalanan hidupnya di dunia ini.
    Mengapa mengapa gayang menghadap keatas?, karena disimbolkan bahwa yang wafat telah menuju ke alamnya yakni alam baka alam awal kedatangannya


Tetapi tidak jarang pemasangan gayang ini berbeda di beberapa tempat dengan apa yang dijabarkan diatas. Mengapa demikian ?. Hal ini terjadi oleh karena masyarakat Toraja mempunyai tradisi masing-masing wilayah yang bermacam corak dengan tentunya memiliki maksud tertentu pula.

No comments:

Post a Comment