Fungsi Tari Pa’gellu’
Tari Pa’gellu’ dalam kehidupan masyarakat Toraja memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:
Sebagai media hiburan. Pada acara pernikahan sebagai hiburan bagi para tamu undangan agar tidak jenuh pada saat menunggu atau mengikuti prosesi pernikahan atau resepsi. Juga pada acara-acara kegembiraan lainnya
Sebagai media komunikasi. Setiap adanya pementasan tari Pa’gellu’ warga akan datang berbondong-bondong untuk menyaksikan tari ini. Misalnya saja pada acara ulang tahun Toraja dan upacara adat Ma’bua masyarakat Toraja sangat antusias berkumpul untuk melihat pertunjukan tari Pa’gellu’. Sehingga satu dengan yang lain dapat berkumpul dan membangun komunikasi.
Sebagai sarana upacara. Pada upacara adat Ma’bua dan Merok tarian ini wajib ada. Jika tarian ini tidak ada maka upacara tersebut kurang lengkap. Karena tarian ini sebagai bentuk pemujaan terhadap leluhur. Selain itu, tarian ini sebagai bentuk ucapan syukur kepada Sang Pencipta (Puang Matua) atas hasil panen dan atas selesainya pembangunan Tongkonan.
Sebagai pertunjukan. Tari Pa’gellu’ di daerah Toraja tiap tahunnya di perlombakan untuk tetap melestarikan dan mengembangkan kreatifitas generasi muda dan para seniman di daerah Toraja.
Sebagai media pendidikan. Tari ini dijadikan media pendidikan bagi anak-anak agar mencintai kebudayaan daerah mereka. Selain itu untuk mendidik mereka menjadi anak yang disiplin dan teratur.
Nilai Sosial Pa' Gellu'
Dalam kehidupan bermasyarakat manusia membutuhkan orang lain untuk berinteraksi. Melalui interaksi manusia secara tidak langsung telah melakukan proses sosial, sementara dengan berbagai macam proses sosial tersebut manusia telah melakukan aktivitas-aktivitas sosial sebagai proses terbentuknya nilai sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Nilai sosial adalah segala sesuatu yang mempunyai peranan penting bagi masyarakat, dan memberi pengaruh terhadap tata kehidupan kelompok masyarakat.
Adanya peranan dan fungsi dalam kesenian tersebut maka terlihat ketika ada pementasan Tari Pa’gellu’, terjadilah interaksi di antara anggota masyarakat yang menyaksikan tarian itu. Peranan tari Pa’gellu’ dalam membentuk nilai dalam masyarakat berkaitan dengan fungsi yang melekat dalam kesenian tersebut.
Adapun nilai-nilai sosial yang terkandung dalam tari pa’gellu’ di Kecamatan Rindingallo, Kabupaten Toraja Utara sebagai berikut:
Nilai Religi. Nilai religi pada umunya berhubungan dengan kepercayaan dan ungkapan rasa syukur. Bagi masyarakat Toraja, tari pa’gellu’ ini merupakan salah satu bentuk ucapan syukur mereka terhadap Sang Pencipta atas segala berkatnya, baik atas hasil alam, selesainya pembangunan rumah adat, atau pernikahan selalu di isi dengan tari Pa’gellu’ sebab sebagi bentuk pemujaan terhadap Sang Pencipta.
Nilai Hiburan. Nilai hiburan pada umumnya berkaitan dengan kegiatan menghibur yang membuat orang lain yang menyaksikan merasa larut dan ikut menikmati sajian yang ditampilkan. Dalam hal ini tari Pa’gellu’ jelas menjadi salah satu bentuk hiburan utama bagi masyarakat pada upacara-upacara adat di Toraja. Musik dengan tempo yang cukup cepat, gerakan penari yang lincah terkadang membuat masyarakat larut dalam kegembiraan dan memberi teriakan-teriakan khas yaitu meongli. Beberapa dari orang-orang tua yang masa mudanya juga seorang penari ikut larut dan menari bersama disekitar para penari ketika selesai memberi atau akan memberi pa’toding kepada para penari. Hal ini terlihat jelas dari riak riuh penonton dan tamu-tamu yang menyaksikannnya larut dalam segala kebahagiaan dan kegembiraan dari tari pa’gellu’ ini.
Nilai Pendidikan Pendidikan. Nilai pendidikan yan terkandung dalam tari pa' gellu' adalah sebuah proses melalui kebudayaan yang mengontrol orang dan membentuknya sesuai dengan tujuan kebudayaan. Dalam tari Pa’gellu’ ini selain masyarakat, para penarilah yang paling mendapat dampak positif tentang nilai pendidikan dari tari ini. Bagi masyarakat rasa akan mencintai kebudayaan sendiri dan turut antusias memasukkan anak-anak mereka ke sanggar untuk mempelajari tari pa’gellu’ ini merupakan dampak positif yang di terima oleh orang tua, itu sudah menjadi salah satu bentuk pelestarian tari Pa’gellu’ ini. Bagi para penari dampak yang diperoleh jauh lebih besar, selain mereka belajar tentang tari ini, mereka juga belajar tentang kedisiplinan, kesopanan, kekompakan, kesabaran pada saat proses latihan bersama. Selain itu mereka juga bisa belajar mengenai makna tari ini, isi dan tujuan tari ini. Jelas para penari juga secara tidak langsung mempelajari dan mencari tahu sehingga pada saat pentas ada yang bertanya kepada mereka tentang tari Pa’gellu’ mereka mampu menjelaskannya. Selain belajar menari di sanggar mereka juga diajari untuk merias diri sendiri, menyiapkan dan memakai kostum serta asesoris sendiri, sehingga ketika akan pentas guru tarinya tidak lagi kesusahan untuk merias atau menyiapkan kostum mereka tetapi mereka sudah bisa melakukanya sendiri, sehingga mereka menjadi penari yang mandiri.
Nilai Ekonomi. Nilai ekonominya adalah nilai kemanfaatan sesuatu yang berhubungan dengan nilai nominal sebagai pemenuhan kebutuhan seseorang. Nilai ekonomi merupakan perilaku manusia dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang banyak dan beraneka ragam dengan memaksimalkan sumber daya yang terbatas untuk mencapainya. Pada dasarnya semua manusia berharap semua kebutuhannya dapat terpenuhi dengan baik, oleh sebab itu manusia berusaha untuk memenuhi kebutuhannya dengan melakukan beberapa alternatif. Salah satu contohnya yaitu menjadi seorang penari. Tidak dapat dipungkiri bahwa menjadi seorang penari khususnya penari tari Pa’gellu’ di Toraja sangat menguntungkan dan menjanjikan untuk memperoleh penghasilan yang jumlahnya tidak sedikit dari kebiasaan masyarakat yaitu Ma’toding. Karena sumbangsih atau antusias masyarakat kepada tari Pa’gellu’ sangat tinggi apalagi dengan kebiasaan ma’toding tadi. Mereka tidak segan-segan memberi uang dalam jumlah yang besar. Itu semua sebagai bentuk support mereka, dan rasa sukacita mereka yang dituangkan dalam bentuk ma’toding para penari.
Nilai Komunikasi Komunikasi merupakan kontak antara manusia terhadap kelompok, organisasi dan masyarakat baik secara lisan maupun menggunakan bahasa tubuh. Dengan diadakannya pementasan tari Pa’gellu’, masyarakat berkumpul untuk menyaksikan tarian tersebut. Secara langsung mereka bertemu dan bertatap muka serta saling menyapa antara penonton yang satu dengan penonton yang lain. Dari interaksi yang terjadi antar penonton tersebut maka, akan terjadi suatu pembicaraan membangun kebersamaan dan menjalin silaturahmi antar warga masyarakat dalam kehidupan bermasyarakat. Pada saat tersebut masyarakat saling berkomunikasi membangun hubungan yang baik satu dengan yang lain.
Nilai Moral Nilai moral adalah nilai tentang baik dan buruknya perbuatan manusia berdasarkan nilai-nilai sosial yang bersifat universal. Dalam tari pa’gellu’ terdapat banyak nilai moral yang diperoleh. Dalam tari ini diajarkan untuk mencintai alam dan lingkungan sekitar, hal ini dapat dilihat dari bentuk gerakan yang banyak terinspirasi dari alam sekitar dan lingkungan sosial masyarakat Toraja. Selain itu, diajarkan juga untuk selalu bersyukur atas apa yang telah diberikan oleh Sang Pencipta dilihat dari fungsi tari ini sebagai media ungkapan syukur kepada sang Pencipta. Tari ini juga mengajarkan tentang kebersamaan dan kerjasama karena tari ini dilakukan secara berkelompok dan tiap gerak memiliki makna seperti gerakan ma’dena-dena yang mengambarkan burung pipit yang selalu berkelompok dan memiliki satu pemimpin yang menjadi panutan.
Nilai Patriotisme Nilai patriotisme adalah sikap yang berani, pantang menyerah dan rela berkorban demi bangsa dan negara. Dalam tari ini nilai patriotisme di tunjukkan dalam gerak ma’langkan-langkan yaitu gerak yang melambangkan burung raja wali. Gerak ini menggambarkan bahwa kita sebagai seorang pemimpin harus memiliki jiwa pemberani dan perkasa, punya hati yang teguh terhadap pendirian dan berwibawa.
| Pa' Gellu' Toraya | Busana dan Aksesori Pa' Gellu' | Fungsi dan Nilai Sosial Pa' Gellu' |
No comments:
Post a Comment