Selamat Datang ,@}:-',-- Terima Kasih Atas Kunjungan Anda

Tongkonan Tua

Tana Toraja terkenal dengan sejuta bangunan arsitek masa lalu yang sangat megah yang dikenal dengan rumah adat atau Tongkonan. Pada masa lalu atau jaman dahulu kala penyebaran rumah Tongkonan tidaklah seperti sekarang ini, dimana pada jaman dahulu hanya beberapa saja, tetapi sekarang ini oleh karena kemajuan teknologi dan taraf hidup masysrakat yang semakin berubah ke yang lebih baik maka bangunan rumah Tongkonan dan semakin banyak pula.

Jaman dahulu rumah Tongkonan ini masing-masing memegang peranan adat seperti:
  • Tongkonan layuk = Tongkonan kabarasan, adalah rumah adat atau Tongkonan sebagai sumber awal aturan dan tatanan dalam kehidupan bermasyarakat (dipoada' ada'na dipoaluk alukna), atau biasa dikenal sebagai Tongkonan pemimpin
  • Tongkonan Ma' Dika, Puang, Siambe, Sindo, Pekamberan, Pekaindoran, Tongkonan ini memegang peranan sebagai pembantu Tongkonan Layuk dalam menyelenggarakan pemerintahan adat sesuai dengan kebutuhan wilayah tersebut, seperti dalam bidang :
    • Pertanahan
    • Pertanian
    • Peternakan
    • Logistik
    • Perbintangan
    • Keagamaan
    • Undang-undang
    • Peradilan
    • Mahkamah adat
  • Tongkonan-tongkonan ini selalu mendapat bagian berupa daging ketika ada hajatan
  • Tongkonan Pa' Buntuan Sugi', adalah Tongkonan keluarga yang kaya yang bekerja sama dengan Tongkonan Layuk dan Tongkonan Pekamberan, Pekaindoran dalam mendukung logistik dan menjamin kehidupan masyarakat
  • Tongkonan batu a'riri, adalah Tongkonan yang tidak mempunyai peran utama dalam penyelenggaraan dalam kampung tetapi merupakan Tongkonan perkumpulan satu rumpun keluarga
  • .


Untuk mengenal suatu tongkonan mempunyai peranan pada masa lalu akan terlihat pada aksesori tongkonan tersebut seperti berikut ini:
  • Den bubunna natalimbung belo bubun, tabang, passakke, sirri-sirri anna sendana (memiliki sumur dengan hiasan tumbuhan belo bubun, lenjuang,bunga kana, cendana dan sirri-sirri)
  • Den karuaya tuo dio sa'de banua rampe matampu'(ada Sejenis beringin Kimeks/ficus disamping rumah sebelah barat)
  • Den tallang tuo lau pollo' banua tongkonan (ada rumpun pohon bambu dibelakang rumah)
  • Den lamba' (sendana, belo bubun, sirri-sirri, tabang, passakke, tagari) tuo dio lindo banua tongkonan kabu'tuan allo (tanda kebesaran/kesempurnaan adat dan aluk di depan rumah)
  • Den lamba(sendana, belo bubun, sirri-sirri, tabang, passakke, tagari) dio pollo' alang (ada tanda kesempurnaan adat di belakang lumbung padi)
  • Alang ma'gallang tuang-tuang (lumbung berkalung bambu-bambu kecil yang dirangkai menggunakan tali bulu ijuk)
  • Den umanna ditananni lamba' (ada sawah dengan aksesori kesempurnaan adat/aluk)
  • Manda' bullean bua' do banua (ada bekas usungan kebesaran)
  • Den pandanan tuanna (kain tua, la'bo', doke, sumpi') (Ada barang antik warisan leluhur seperti kain, parang, tombak, sumpit)
  • Lindo Para Ma'gallang sadang bai tora (ada deretan rahang babi dibagian depang angin-angin tongkonan
  • Sangka' longa ma' enda' puso-puso (ada kepala kerbau disusun pada bagian depan atas tongkonan)
  • Lindo tongkonan mari'pi kamorok/kabongngo' nasakei kotok/katik arae (ada replika kepala kerbau didepan dan belakng rumah, dan diatasnya ada aksesori berupa kepala naga
  • Pollo' banua mari'pi kabongngo'/kamorok (ada replika kepala kerbau di belakang tongkonan
  • Manda' tallang bate manurun do para (ada bambu bekas upacara peresmian tongkonan)
  • Si toe manda' dulang langka' ma'gallang buku (ada pinggan yang berkaki tinggi ditengahnya ada tulang)


Itulah beberapa item aksesoris yang dapat memberikan informasi akan keberadaan sebuah Tongkonan pada masa lalu tersebut.

Belo-Belo Tongkonan (Aksesoris Tongkonan)

Belo - Belo Tongkonan atau dalam bahasa Indonesia adalah hiasan atau aksesori atau dekorasi pada rumah adat orang Toraja, baik yang berupa tumbuhan, benda, tulang belulang mengandung makna dari masing-masing benda tersebut, seperti pada beberapa tumbuhan/tanaman dibawah ini:

  • Kayu Karuaya ditanan dio sa'de banua rampe matampu batuananna yato tongkonan ya to yamo tongkonan panggala tondok ba'tu dikua pamula tongkonan (tanaman karuaya sejenis pohon berakar tunggang daun lebar dan berbuah lebat setiap musim ditanam pada bagian sebelah barat rumah adat bermakna bahwa rumah adat ini adalah yang mula-mula ada

  • Ditananni sendana, sirri-sirri, passakke, belo bubun, tabang, sola tagari battuananna tongkonan mangka umpogau' sara'/aluk sumpu dilangi' (tanda wibawa, kekayaan, kebijaksanaan, kesempurnaan)

  • Sendana battuannanna purai unnolai aluk sia to dikasiri' lan tondok (sudah menyelesaikan seluruh prosesi adat/sempurnah)

  • Tabang battuananna kumua samatua-tuanna sa kaissi-issinna susi daunna kumua sa matua-tuanna sa mararang-rarangna (bunga tabang=lanjuang berarti semakin tua- semakin semakin bijaksana / rumah adat yang diliputi kebijaksanaan

  • Sirri-sirri battuananna tongkonan nakamali to buda Rumah yang di sayang dan dirindukan oleh banyak orang)

  • Passakke battuananna padang ma'lite bumbungan (bunga passakke atau bunga kana melambangkan tanah yang subur kaya akan susu)

  • Belo Bubun battuananna bisa disiok sakkena ba'tu dipemanan ke denni kaparalluan (memiliki kekayaan sehingga dapat menghidup masyarakat dan bisa memberi pinjaman bagi yang membutuhkan)

  • Tagari battuananna la tontong busarungngu susi tagari/tondok busarunngu bu pandere' lan tondok (senantiasa harum namanya, dikenal/dikenang oleh banyak orang)


Bai tora do bullean lan sara merauk/ma'bua' di palakoi buli pare battuananna kumua (Babi besar dan bertaring panjang pada acara peresmian/acara tingkat tinggi di beri aksesori bulir padi bermakna ) :
  • To ma'sebokan barra' lan tondok (memiliki hasil panen khususnya padi yang banyak dan mudah bersedekah)
  • Tanda tosugi, to den (Kekayaan)
  • Tanda kurre sumanga' langngan Puang Matua (Ucapan syukur pada Tuhan atas hasil panen dan harta milik)