- Pa' Bua Tina'
Ukiran Pa' Bua Tina' adalah lambang pohon waru yang merupakan hiasan dinding rumah sebagai lambang persatuan dalam keluarga Harapan dari ukiran ini adalah semoga keluarga turun temurun tetap satu dalam ikan kuat sebagai keluarga, selalu mengingat akan silsilah (rara buku) |
- Pa' Pollo' Songkang
Ukiran ini berbentuk segi empat yang dibagi dalam segitiga kecil. Bentuk ini merupakan representasi dari bambu yang biasa digunakan untuk memerah susu. Ukiran Pa' Pollo' Songkang dimaknai sebagai lambang kebesaran dan kemampuan bangsawan Toraja Harapan dan doa dari ukiran ini adalah semoga para keturunan dari tongkonan senantiasa berkelimpahan susu dalam kehidupan mereka agar mereka sehat dan pintar |
- Pa' Sempa
Ukiran Pa' Sempa adalah tanda silang yang berarti larangan. Ukiran ini bermakna setiap orang yang melakukan pencurian/curang/kejahatan akan mendapat sanksi. Ukiran ini biasanya ada di pintu rumah dan lumbung padi. Harapan dan doa dari ukiran ini adalah semoga semua orang khususnya keturunan dari tongkonan ini senantiasa memelihara harga diri dengan tidak berbuat curang, tidak melakukan pencurian ataupun kejahatan lainnya karena itu akan membawa masalah dalam kehidupan dan menjatuhkan harga diri, selain itu juga akan mendapatkan sangsi adat sesuai pelanggarannya |
- Pa' Siborongan
Siborongan dalam bahasa Indonesia “bekerja secara berkelompok”. Tradisi ini diwujudkan menjadi ukiran di rumah-rumah orang Toraja yang berbentuk seperti bunga-bunga yang mekar. Ukiran Pa' Siborongan sebagai lambang semangat persatuan dan kekerabatan. Harapan dari Ukiran ini adalah semmoga keturunan dari tongkonan senantiasa seiya-sekata, mempunyai semangat persatuan yang kokoh sebagai keluarga dan menjaga nama baik keluarga |
- Pa' Doti Siluang I
Ukiran ini merupakan kembangan dari Pa' Doti yang merepersentasikan akan kekuatan, kecerdasan, juga ilmu hitam dan kerbau. Ukiran ini biasanya terdapat pada pembungkus mayat (balun) perempuan dan dimaknai sebagai lambang keanggunan perempuan.
Pa' Doti Siluang menandakan bahwa tongkonan tersebut adalah milik seorang perempuan dari kalangan bangsawan/kasta tinggi Hidup haruslah bermartabat begitulah pesan dari ukiran ini |
No comments:
Post a Comment