Bulangan Londong dan sembangan suke baratu dalam masyarakat Toraja dahulu kala terbagi dalam 3 (tiga) fungsi utama, yaitu:
- Bulangan Londong sebagai ritual rambu solo' bagi kalangan kasta tertentu (kasta tinggi)
- Bulangan londong sebagai peradilan adat
- Bulangan londong sebagai sarana penggalangan dana
Berikut ini akan kita bahas satu persatu untuk ke-3 fungsi dan tujuan dari bulangan londong dan semanbangan suke barata kepercayaan masyarakat Toraja masa lalu dalam sistem kepercayaan Aluk To Dolo
Bulangan londong sebagai ritual rambu solo'
adalah bagian dari ritual aluk rampe matampu/rambu solo' (acara kedukaan). Pada masa lalu dikalangan orang Toraja ada 3 (tiga) jenis mode bulangan londong yang merupakan kelengkapan tingkatan ritual sapurandanan (kasta tinggi jaman dulu), yaitu :
- Bulangan londong sembangan bulo/tuang-tuang (sejenis bambu tetapi ukurannya kecil).
Ritual ini dilaksanakan paling awal ketika tuang-tuang sudah akan di pasang. Dipasipara' tu manuk londong si tallung pasang anna mangka to di rere' na dipatama tuang-tuang tu rarana sola bulunna (3 pasang ayam jantan diadu, kemudian ayam tersebut di potong dan darah dan bulunya dimasukkan kedalam bambu)
- Bulangan londong Ma'rara sampin/Ma' balik bane'/Masamma' rara manuk.
Dipasipara'/dipasibinte tu manuk busa sang pasang, na mangka to na di rere' sitarru'na di ala tu rarana dipake umpi'pikki tu pengkaranga pura dipake (sepasang ayam jantan putih bulunya di adu kemudian darahnya digunakan memerciki peralatan-peralatan yang sudah selesai digunakan sebagai simbol penyucian kembali peralatan tersebut). Peralatan-peralatan ini disucikan kembali agar layak digunakan pada acara yang lainnya khususnya dalam acara kesukaan (rambu tuka'). Mengapa orang Toraja melakukan demikian?, Ini karena menurut kepercayaan Orang Toraja masa lalu (Aluk To Dolo) tidak baik/pamali mencapur-adukkan aroma kedukaan dan kesukaan (pemali umpasirau bumarranna rambu solo' anna rambu tuka')
- Bulangan Londog Ma' Baba Liang (Adu ayam jantan di depan pintu liang kubur)
Dipasiparak tu manuk londong sang pasang dio to' ba'ba liang tu la di nai peliang tu to mate marassan unnolai aluk, na ditunu na dikande dio to' ba'ba liang (sepasang ayam jantan di adu didepan pintu liang kubur dimana tempat orang yang sementara diacarakan akan di kubur, kemudian ayam tersebut dipotong dan dimakan di tempat tersebut). Ritual ini dilaksanakan dengan harapan bahwa manuk londong/ayam jantan akan membantua mengantar arwah orang yang meninggal tersebut ke Surga (puya menurut kepercayaan Aluk Todolo)
Ada sebuah syair seperti ini :-
Kengku manukna lapande'
Kengku londongna Pong Tulang Didi'
Angku ma'kukkua' Rokko
Anna malimbangun sule