Pa' Tedong Tumuru'
Istilah ini berarti kerbau yang duduk atau tidur dalam air sambil kepalanya muncul di permukaan. Motif ini dimaknai sebagai harapan agar keluarga memiliki harta yang berlimpa atau kerbau yang banyak. |
Pa' Asu
Ukiran ini berbentuk anjing (asu) yang dianggap sebagai binatang yang jujur dan setia pada tuannya. Ukiran ini sebagai pelajaran bagi setiap orang agar senantiasa menjunjung tinggi kejujuran dan kesetiaan |
Pa' Darang
Ukiran ini menyerupai bentuk kuda (darang atau narang). Kuda dianggap binatang yang penting dalam pola mata pencaharian orang Toraja, seperti untuk tunggangan atau penarik gerobak. Ukiran ini dimaknai sebagai simbol harapan agar anak cucu sehat dan diberikan kekuatan laksana kuda |
Pa' Barre' Allo |
Pa' Tedong
Ukiran ini berupa gambar kerbau (tedong) lengkap satu badan. Sebagai binatang yang disakralkan, kerbau dianggap penting untuk diabadikan dalam ukiran. Kerbau juga merupakan tanda kekayaan masyarakat Toraja jaman dulu, dan juga lambang kekuatan |
- About Me
- Silsilah
- Silsilah Tertua
- Silsilah dari T. Pemanukan
- Silsilah dari T. Ma'dika
- Silsilah dari T. Tangdialla'
- Silsilah T. Bita T Tangnga
- Silsilah dari Ne Nanna Tua
- Silsilah dari T. Pasang Tua
- Silsilah dari T. Bita Tua (Bori)
- Silsilah dari T. Lumika'
- Silsilah dari T. Buntu Alo
- Silsilah dari T. Parinding
- Silsilah dari T. Betteng
- Silsilah T. Tokeran Gandang
- Silsilah dari T. Palakuan Pare
- Silsilah dari T. Kalimbuang Bori
- Silsilah T. Bontong Sangbua
- Silsilah dari T. Buntu Kalando
- Tongkonan
- Tongkonan Madika
- Tongkonan Pemanukan
- Tongkonan Buntu Kalando
- Tongkonan Sado'ko' Tua
- Tongkonan Pasang Tua
- Tongkonan Ponto Barani
- Tongkonan Kalimbuang Bori
- Tongkonan Bita
- Tongkonan Tangdialla'
- Tongkonan Lumika/Kondolele
- Tongkkonan Buntu Alo
- Tongkonan Parinding
- Tongkonan Betteng Lausan
- Tongkonan Tokeran Gandang
- Tongkonan Palakuan Pare
- Tongkonan Bontong Sangbua
- Galleries
- Engineering
- Aneka Warna Toraja
- Suku Toraja
- Sahabat Pong Tiku
- Pahlawan Pong Tiku
- Benteng Lembang Deri
- Gambaran Tongkonan
- Tana' Ada' Toraya
- Topada Tindo (Pahlawan)
- Ondo Pitu (Peradilan Toraja)
- Pong Mula Tau
- Masa P. Tamboro Langi'
- Songka Eran di Langi'
- Transformasi Tongkonan
- Jenis Tarian Toraja
- Bulangan Londong
- Fungsi dan Peran Lumbung
- Kab. Tana Toraja
- Kerajaan Mandar
- Kuliner Toraja
- Mahkota/Passapu Toraja
- Rambu Solo'
- Rambu Tuka'
- Ukiran Toraja
Ukiran Pa' Barrean_4
Transformasi Rumah Tongkonan
Banua sura' atau banua Tongkonan (Rumah adat orang Toraja) yang kelihatan indah, mewah dan megah saat ini bukanlah berasal dari sejak awal adanya suku Toraja, tetapi merupakan hasil transformasi perkembangan ilmu pengetahuan dari masa ke masa, oleh nenek moyang orang Toraja
Dimana menurut cerita dan bahkan masih ada beberapa yang disaksikan oleh para orang tua bahwa sebenarnya rumah Tongkonan saat ini sudah beberapa kali mengalami perubahan atau transformasi karena berkembangnya pola fikir nenek todolo sehingga peradaban semakin berkembang kearah yang semakin modern.
Awal mula rumah tongkonan/banua sura sampai mencapai puncak kemegahannya seperti sekarang ini adalah sebagai berikut:
- Banua Pandoko Dena'
- Banua Lentong A'pa'
- Banua Tamben Papa Tallang
- Banua Tang Disura' Ma' Papa Pia
- Banua Sura' Papa Tallang
Banua Sura' Papa Tallang masih dikategorikan dalam 2 jenis, yaitu:
- Banua Sura' Papa Tallang Tukku Longana
- Banua Sura' Papa Tallang Te'dek Longana
Banua Lentong A'pa' | Banua Tamben Papa Tallang |
Banua Toraya Longa Tukku | Banua Toraya Longa Te'dek |
Profil Bahan Bakar1
Kandungan Air
kandungan air dalam bahan bakar HFO/MFO sangat bervariasi, sumber air ini mungkin dari air laut atau murni dari proses pengolahan atau destilasi akibat kondensasi dalam tangki-tangki banker
Bila kandungan air dalam bahan bakar teremulsasi dengan baik, maka energi efektif dalam bahan bakar akan turun seiring maningkatnya kandungan air dalam bahan bakar sehingga akan menyebabkan meningkatnya konsumsi bahan bakar pada mesin
Bila bahan bakar terkontaminasi dengan air laut/garam maka akan menyebabkan korosi dalam jaringan penyaluran termasuk dalam sistem injeksi bahan bakar akibat klorin dalam air laut tersebut
Sebenarnya kandungan air dalam bahan bakar diharapkan berada di sekitar maximum 1% dalam banker, dan maximum 0.3% sebelum mesin untuk mengantisipasi kerusakan serta masalah pada jalur injeksi bahan bakar.
Sodium
Hadirnya sodium dalam bahan bakar akan berkontribusi timbulnya korosi/kerusakan pada klep gas buang, hal ini akan diperparah bila dengan hadirnya vanadium dalam jumlah yang tinggi. Korosi akan meningkat seiring naiknya temperatur atau naiknya beban keluaran mesin.
Sulfur
Sulfur dalam bahan bakar minyak dapat menyebabkan korosi dingin dan keausan khususnya pada beban rendah.
Sulfur bersama dengan vanadium atau sodium sulphur akan menyebabkan adanya penumpukan/terbentunya kerak pada sistem gas buang, dimana akan membentuk formasi kerak sulfat, dan kerak ini akan menyebabkan korosi panas.
Ash Content/Kandungan Debu
Tingginya kandungan debu dalam bahan bakar akan menyebabkan keausan elemen mesin akibat abrasi dan dapat menyebabkan korosi suhu tinggi akibat terbentuknya kerak.
Dan yang sangat berbahaya bila debu itu adalah vanadium dan sodium
Masing-masing komponen dalam debu akan membawa masalah yang berbeda pula, seperti:
Aluminiun dan silikon, debu ini terjadi pada proses oksidasi pada proses pemurnian pada kilang minyak. Kedua komponen debu ini akan menyebabkan kerusakan parah pada injection pump, nozzel-nozzel, cylinder liner, dan piston akibat dari proses abrasi yang menimbulkan keausan pada elemen-elemen tersebut.
Oksidasi dari vanadium dan dan sodium akan menyebabkan terbentuknya formasi kerak sodium vanadyl vanadates yang terjadi pada proses pembakaran akibat terjadinya pencampuran atau reaksi antara oksida-oksida dan vanadates, atau komponen-komponen debu lainnya seperti nikel, kalsium, silikon dan sulfur.
Suhu leleh akibat senyawa dari partikel ini akan melengket pada permukaan dan membetuk kerak pada valve pada sistem gas buang atau pada turbo-charger.
Deposit ini sangat korosif pada keadaan cair, yang akan merusak proteksi oksida layer pada Exhaust gas valve sehingga menyebabkan korosi panas dan akhirnya mengerat valve.
Formasi kerak juga ini akan mempersempit space elemen turbo-charger khususnya pada nozzle ring, dan turbine blade/sudu-sudu turbine, sehingga terjadinya penurunan efisiensi pada turbo-charger.
Akibat formasi ini akan menyebabkan proses pertukaran gas akan terganggu dimana udara yang masuk ke mesin berkurang akibat meningkatnya suhu dalam mesin tersebut.
Meningkatnya formasi kerak ini seiring dengan meningkatnya suhu dan beban keluaran mesin.
- Melakukan proses separasi bahan bakar secara effisien
- Lakukan pembersihan turbo-charger secara teratur menggunakan air (Turbine side washing dan turbine therminal shock cleaning)
- Melakukan pengambilan dan pemeriksaan sample bahan bakar pada banker untuk mengetahui kandunga debu yang dapat merusak mesin
- Melakukan pembersihan air filter dan charge air cooler secara teratur dan terjadwal berdasarkan/berpatokan pada besarnya penurunan tekanannya
Carbon Residue Content
Tingginya kandungan karbon residu akan menyebabkan terbentuknya kerak pada ruang bakar dan pada sistem gas buang khususnya pada beban rendah.
Formasi kerak pada injection nozzle tips akan menyebabkan gangguan pada proses pengabutan (atomisasi) bahan bakar dan merusak bentuk penyemprotan bahan bakar sehingga efisiensi pada proses pembakaran turun dan efek selanjutnya adalah terjadinya peningkatan suhu setempat
Deposit pada piston ring grooves dan ring akan menghalangi pergerakan dari ring sehingga meningkatkan blow-by gas pembakaran ke dalam crankcase yangmana akan meningkatkan fouling (kotoran) pada minyak pelumas.
Deposit pada exhaust gas sistem dan turbo-charger akan mengganggu proses pertukaran gas sehingga menyebabkan meningkatnya beban termal
Asphaltene Content
Aspal adalah suatu senyawa aromatik yang sangat kompleks dengan berat molekul yang tinggi biasanya terdiri atas unsur-unsur sulfur, nitrogen dan oksigen, serta unsur metal vanadium, Nikel dan besi.
Bila kandungan aspal dalam bahan bakar tinggi akan menyebabkan penyalaan yang lambat. Bila bahan bakar tidak stabil maka aspal dalam bahan bakar akan mengendap sehingga memblok/menyumbat filter-filter bahan bakar, juga akan menyebabkan sumbatan pada jalur pipa bahan bakar akibat endapan yang sudah menjadi kerak/mengeras. Bila konsentrasi aspal dalam bahan bakar tinggi akan menyebabkan borosnya penggunaan bahan bakar karena banyak yang terbuang sebagai sludge hasil buangan separator.
Pada sisi mesin bila kandungan aspal tinggi akan menyebabkan terbentuknya kerak dalam ruang bakar dan pada jalur gas buang khususnya bila mesin beroperasi pada beban rendah.
Total Sediment Potential
Total sediment potentian memberikan gambaran akan stabilitas bahan bakar.
Bila total sediment potential tinggi maka akan menimbulkan bahaya timbulnya sedimen (endapan) sludge dalam tangki penyimpanan sehingga membutuhkan penanganan yang lebih extra karena dapat menyumbat filter-filter bahan bakar bahkan strainer
Keluarga
Tongkonan Bita' Tondok Tangnga
Tongkonan Bita' Tondok Tangnga Didirikan oleh Nene' Gandu x Nene' Boba' pada sekitar tahun 1800-san.
Nene' Gandu dan Nene' Boba memperanakan lima (5) orang putri, yaitu:
- Ne' Lai' Ribo'
- Ne' lai' Siri'
- Ne' Lai' Bado
- Ne' lai' Bodde
- Ne' Lai' Bokko
Tongkonan paling kiri itulah tongkonan mula-mula yang di bangun (Pang raruk) oleh Nene' Gandu bersama Nene' Boba'
Dan sudah direnovasi oleh para keturunannya sehingga berdiri baru dan megah seperti terlihat sekarang ini.
Tongkonan yang ditengah adalah tongkonan yang didirikan oleh anak pertama dari Nene' Gandu dan Nene' Boba' yaitu, Ne' Lai' Ribo dan tongkonan yang paling kanan adalah tongkonan yang didirikan oleh Ne' Lai Siri' yang merupakan anak kedua dari Nene' Gandu dan Nene' Boba'
Anak ke-4 (empat) yaitu Ne' Lai' Bodde pergi mendirikan sebuah rumah tongkonan di daerah To'Tallang sekitar 700 meter dari lokasi tongkonan orang tuanya
Rante Kalua' atau tempat pelaksanaan acara rambu solo' atau acara kedukaan berada sekitar 200 meter disebelah timur tongkonan
Prosesi adat paling tinggi atau dikenal dengan nama Ada' Ma'bua' Kasalle (Metangdo') dan Ma' Maro dilakukan pada Bulan Desember 1984
Kenangan Acara Ma' Bua'/Metangdo' di Tongkonan Bita' Tondok Tangnga Desember 1984 | ||
Sistem Oli Bekas
Sistem oli bekas atau sistem oli bekas adalah sistem yang didesign dengan tujuan untuk menjamin lancarnya penyaluran oli bekas dan tidak mengakibatkan pengotoran/kontaminasi ke lingkungan, dimana pada sistem ini dilakukan proses perlakuan/pemisahan antara air dan oli dengan cukup baik sehingga air yang terkandung dalam oli bekas setelah dilakukan proses pemisahan akan ramah terhadap lingkungan bilamana akan dibuang ke lingkungan.
Peralatan-peralatan pada sistem oili bekas antara lain adalah:
- Pipa-pipa saluran oli bekas
- tangki-tangki penampungan awal (dirty leak tank)
- Pompa oli
- line trace heating bila menggunakan HFO atau MFO
- Kolam penampungan sementara (pit sump)
- Tangki penampungan sementara (buffer tank)
- Pengolahan limbah B3
- Tangki penampungan oli bekas/sludge
- Jalur pembuangan/penyaluran oli bekas
Sistem Gas Buang
Sistem gas buang dibangun untuk mengurangi kebisingan, menurunkan volusi udara dan mereduksi temperatur udara gas buang
Gas buang ini dimamfaatkan untuk meggerakkan turbin pada turbocharger sehingga kompressor turbocharger dapat mengisap udara bilas yang digunakan dalam proses pembakaran mesin pembakaran dalam (mesin diesel, Mesin bensin dan mesin gas-diesel)
Pada desaign modern saat ini sistem gas buang juga sudah didesaign untuk pemamfaatan panas gas buang untuk membangkitkan panas panas pada boler sehingga boiler dapat menghasilkan uap panas (steam).
Sistem Udara Kompressi
Jadi sistem udara kompressi disini dibangun untuk menjamin tersedianya udara kerja yang cukup dan dapat berlangsung tanpa terputus dengan tekanan, temperatur yang sesuai dengan kebutuhan sistem.
Sistem udara kerja ini dibagi atas 2 jenis, yaitu:
- Udara tekanan jenuh (starting air), udara ini disupplai oleh kompressor dan langsung di supplai ke dalam botol angin bertekanan atau biasa dikenan dengan starting vessel tank, dari sini udara secara kontinu menjamin ketersediaan udara yang cukup dan tekanan dan temperatur yang sesuai, sehingga peralatan seperti fuel rack mesin dan lainnya dapat beroperasi dengan baik
- Udara tekanan kering (instrument air), udara ini juga disupplai oleh kompressor tetapi masih dilakukan perlakuan selanjutnya yaitu pengeringan dan pendingin agar udara yang dihasilkan kering dan dingin sehingga tidak merusak peralatan elektrik/pneumatik-pneumatik alat bantu
Starting vessel |
Kedua sistem ini menggunakan botol penampungan (air vessel) yang berfungsi sebagai:
- Menjamin ketersediaan sudara dengan jumlah yang diinginkan
- menjamin ketersediaan udara kerja dengan tekanan dan temperatur yang sesuai
- Agar kompressor cukup waktu untuk standby/fit kondisi
- Media awal mengurasi kandungan air dalam udara sebelum masuk sistem
Sistem Uap Panas
Sistem Upa Panas (Steam system/steam recovary system) yang dibahas disini adalah sistem uap panas yang memamfaatkan panas gas buang dari mesin diesel untuk menghasilkan uap air jenuh (saturated steam). Sistem uap panas ini adalah sistem yang dibuat untuk menghasilkan uap air jenuh (tidak menggunakan super heater/uap pemanas lanjut) dengan kualitas baik guna digunakan sebagai:
- Pemanasan bahan bakar HFO/MFO dalam tangki penyimpanan
- Pemanasan (trace heating) pada jalur pipa-pipa bahan bakar HFO/MFO
- Pemanasan sludge pada tangki pengimpanan dan pipa-pipanya
- Pemanasan awal air pendingin mesin (preheating cooling water engine)
- Pemanasan bahan bakar HFO/MFO pada separator
Pada perusahaan sawn timber uap jenuh ini dimamfaatkan untuk pengeringan timber/kayu sebelum diolah
Adapun alat bantu yang penting pada sistem ini adalah:
- Smoke tube boiler, sebagai tempat pembangkitan uap
- Sigh glass
- level transmitter
- Safety valve and release valve
- Damper open/close or inlet/bypass exhaust gas
- Blowdown line
- Sootblow line
- Pressure gauges
- preheating drum
- dan lain-lain
Heat recovery system ini memamfaatkan panas gas buang dari mesin untuk membangkitkan panas pada boiler sehingga dapat menghasilkan uap air yang jenuh.
Jadi boiler dengan sistem ini tidak perlu menggunakan bahan bakar untuk menghasilkan uap air atau steam dan merupan keuntungan pada sistem ini, tetapi dibalik keuntungannya ada juga kelemahannya, salah satunya adalah tidak dapat menghasilkan steam bila mesin yang tersambung dengannya tidak beroperasi.
Sistem Air Pendingin
Sistem air pendingin adalah sistem yang dibangun untuk mensuplai atau pun sirkulasi dalam sistem air pendingin dengan kualitas yang baik, sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan dan dengan temperatur yang sesuai.
Komponen-komponen sistem air pendingin diantaranya adalah, sebagai berikut:
Radiator. Radiator air pendingin adalah peralatan yang dibangun untuk mendinginkan atau mengembalikan suhu air pendingin ke suhu yang diisinkan oleh sistem
Sistem pemanasan awal (preheater temperature compensate). Sitem ini dibangun untuk menjamin sirkulasi air pendingin dapat tetap stabil dan menjamin mesin selalu siap dioperasikan dari sisi temperatur yang dibolehkan disaat mesin posisi stop standby, sistem ini juga berfungsi sebagai pemanasan awal untuk air pendingin bilamana selesai dilakukan pemeliharaan dimana air pendinginnya dilakukan pengurasan atau fresh water
Valve tiga jalur bukaan(three-way valve). Three-way valve adalah elemen yang digunakan untuk buka tutup valve untuk mengontrol temperatur air pendingin yang diisinkan. Peralatan ini bekerja otomatis berdasarkan settingan input temperatur sistem
Berdasarkan kegunaanya maka air pendingin dibagi dalam 2 kategori, yaitu:
Air pendingin temperatur rendah (LT = Low temperature). Air pendingin ini digunakan untuk mendinginkan bahan bakar yang keluar dari mesin, juga digunakan untuk mendingkin udara pembakaran, serta mendinginkan pelumas
Air pendingin temperatur tinggih(HT = High Temperature). Air pendingin ini digunakan untuk mendingikan liner dan valve set pada kepala silinder (cylinder head)
Dalam praktek kedua jenis suhu air ini saling mendukung, maksudny bila temperatur masuk ke mesin tinggi maka air dengan suhu rendah dapat masuk ke sistem HT melalui control three-way valve berdasarkan Temperature control monitoring, begitu pula sebaliknya
Sistem Pelumasan
Sistem pelumasan ada suatu sistem yang dibangun/design sedemikian rupa untuk dapat mensuplai minyak pelumas pada mesin dengan baik agar pelumasan dapat berjalan dengan baik dengan kualitas pelumas yang terjamin dan jumlahnya sesuai yang diperlukan.
Sitem pelumasan terdiri atas atas dua bagian, yaitu:
Bagian external. Bagian external adalah bagian jalur pelumasan dibagian luar mesin, seperti tangki penyimpanan, Pompa dan filtrasi sebelum mesin
Bagian internal. Bagian internal meliputi, sump tank (karter), pompa vacum (hydrolic jack) dan lain-lain
Secara sistem, sistem pelumasan terdiri atas dua bagian, yaitu:
Sitem pemasukan pelumas bersih. Sistem pemasukan adalah jalur pelumas untuk memasukkan pelumas ke mesin/karter/sump tank
Sistem keluaran pelumas. Sistem keluaran ini masih terbagi dua, yaitu:
Sistem keluaran oli masih layak pakai. Sistem ini dibangun untuk dapat mentransfer minyak pelumas dari mesin ke tangki penampungan sementara bilamana akan dilakukan kegiatan pemeliharaan mesin, yangmana pelumasnya masih bisa digunakan kembali
Sistem keluaran oil kotor/tidak layak pakai. Sistem ini dibangun untuk digunakan sebagai jalur pembuangan atau mengeluarkan minyak yang sudah tidak akan dipakai lagi dan dimasukkan ke tangki oli kotor/penampungan sementara
Tetapi ada kalanya sistem ini dibangun dalam satu sistem saja untuk penghematan, hanya pompa saja yang membedakan
Benteng Pertahanan Lembang Deri
Sebelum Belanda masuk Toraja, perang antar daerah/kampung di Toraja sudah terjadi salah satunya yang sangat terkenal adalah perang Kopi, perang kopi ini memperebutkan komoditi kopi yangmana kopi asal Toraja ini sangat terkenal seantero dunia. Tujuannya adalah untuk menguasai perdagangan kopi. Selain perang kopi ada juga perang arruan yang mana terjadi sebelum perang kopi yang bertujuan untuk menguasai kampung lain dan menanamkan pengaruh dan sistem kepercayaan
Pada zaman perang antar kampung orang-orang tiap daerah menyiapkan benteng pertahanan masing-masing. Di kampung Deri ada beberapa benteng yang dibangun oleh masysrakat setempat untuk pertahanan dari musuh seperti :
-
Benteng Tallang Mendelo, Benteng ini terletak disebelah timur perbatasan antara Bori' dan Deri. Pada gapura benteng ini sangat bagus, dimana dua tiang batu besar berdiri sebagai penyangga ambang atas, di sisi kanan benteng terdapat lubang-lubang untuk mengintip dan menombak serta menyumpit musuh dari dalam.
Akses keluar masuk dari benteng ini hanya 2(dua), yaitu satu di bagian utara dan satu dibagian selatan -
Benteng Dassi Deata, benteng ini terletak tidak jauh dari benteng Tallang, benteng ini terletak di daerah Bamba, di benteng ini sampai sekarang masih ada tengkorak manusia dalam gua yang dalam, dimana menurut cerita konon dulunya digunakan sebagai penjarah bagi tahanan, kedalamannya sekitar 7 (tujuh) meter orang hanya bisa keluar masuk dengan menggunakan tali atau tangga yang panjang, ruang dalam tahanan ini cukup luas.
bentuk benteng ini bertingkat-tingkat dengan susunan batu yang sangat rapi. benteng ini dibuat bertingkat karena berada diatas gunung, sayangnya sudah tidak terawat dengan baik.
Jalan masuk keluar/akses dari benteng ini ada 3 jalan, yaitu satu dibagian selatan, satu dibagian timur dan satu di bagian utara -
Benteng Buntu Pemanukan. Benteng ini juga terletak di gunung yakni di belakang Tongkonan Pemanukan, yang menurut cerita bahwa Tongkonan Pemanukan dulunya berada diatas buntu Pemanukan dan dikelilingi benteng pertahanan yang juga dibuat bertingkat.
Bangunan benteng Pemanukan ini juga dibuat dari susunan batu.
Akses ke benteng ini ada 4, yaitu dua dibagian selatan yang sangat sulit medannya untuk didaki musuh dan satu berbentuk terowongan, satu dibagian utara, satu dibagian timur yang dibuat memutar mengitari benteng sebagai jalur pertanan utama untuk menipu lawan.
Akses berupa terowongan pada bagian selatan yang dalam dan berkelok-kelok tembus ke lantai paling dasar benteng ini dan dulunya ditumbuhi tumbuhan bambu sebagai tipuan bagi lawan
Diatas Benteng Buntu Pemanukan ada 2 batu berdiri yang berfungsi untuk memberikan komando dan memantau pergerakn pada akses utara dan akses dari timur.
Ketiga benteng ini mempunyai akses antara satu dengan yang lainnya, dari benteng pemanukan ke benteng dassi deata dan dari benteng dassi deata ke benteng tallang mendelo, adapula akses langsung dari benteng tallang mendelo ke benteng pemanukan.
Saat ini ketiga benteng ini sudah mulai kurang terurus atau terlantar, semoga kedepannya simbol kekuatan daerah (kampung/tondok) dapat dilestarikan oleh pemerintah daerah pada umumnya dan anak muda kampung Deri pada khususnya.
Tingkatan Aluk Tongkonan
Pengetahuan Nene' moyang orang Toraja jaman dahulu dalam berbagai bidang sangatlah luar biasa salah satunya adalah pembagian pranata sosial dan tahapan/proses dalam peresmian sebuah rumah adat (Tongkonan). Tingkatan atau aluk tongkonan paling tinggi adalah Ma' Bua' Sundun (Ma' Pasipoloan) dan Ma' Bua' Kasalle (Metangdo Kalua') Sebuah rumah adat orang Toraja dikatakan berwibawa atau terhormat ketika sudah menyelesaikan semua tahapan/prosesi adat mulai dari yang paling bawah sampai pada tingkat atas/tinggi. Akan tetapi prosesi ini tidak berlaku umum, hanya berlaku bagi kalangan tertentu saja pada jaman dahulu, mengapa demikian karena dalam penyelesaian prosesi ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit dan juga mampu mengkoordinir orang dalam wilayah. Adapun prosesi-prosesi itu adalah sebagai berikut:
|
Itulah semua prosesi atau tahapan yang harus dilalui/dilakukan pada rumah adat (Tongkkonan) orang Toraja. Setelah melaksanakan semua prosesi tersebut diatas maka ada aksesori-akseri tanda kebesaran akan di pasang pada tongkonan tersebut seperti ukiran kebesaran, replika kepala kerbau (Kabongngo/kamorok) dan model kepala naga (Katik/Kotok). Ciri-ciri lainnya adalah di depan rumah tongkonan (rumah adat) ditanam beberapa jenis tumbuhan seperti pohon cendana (Sendana), Tabang (Lengkuang), Tagari, Bunga Passakke, Sirri-Sirri (sejenis tumbuhan bunga-bungaan yang daunnya bintik-bintik kekuningan), dan masih banyak ciri lainnya yang melambangkan kebesaran pada tongkonan tersebut. |
Seni Rambu Tuka'
Masyarakat Toraja memiliki peradaban masa lalu yang sangat luar biasa dalam berbagai bidang, seperti arsitek, perhitungan peredaran bulan dan bintang atau kalender, pengetahuan akan musim, dan aturan/undang-undang dalam hidup bermasyarakat. Perkembangan peradaban masyarakat Toraja jaman dahulu juga tidak ketinggalan pada bidang seni, baik seni ukir/rupa, seni patung, artefak, dan lain-lain. Berikut ini adalah seni masysrakat Toraja pada acara kesukaan (Rambu Tuka') |
|
Jenis Seni dalam acara kesukaan atau Rambu Tuka' diatas masing-masing mengandung arti dan makna, yakni ucapan syukur kepada Puang Matua, Deata dan Tomembali Puang atas segala kebaikan dan limpahan rezeki dalam kehidupan, juga merupakan doa dan harapan semoga Puang Matua (Tuhan), Deata (Dewa) dan Tomembali Puang (Arwah Leluhur) senantiasa melindungi dan memberikan kemudahan rezeki dan kesehatan, juga sebagai tanda suka cita dan kebersamaan baik rumpun keluarga maupun dalam kehidupan sosial masyarakat banyak |
Silsilah Dari Tongkonan Ma' Dika
Ne' Ma'Dika x Ne' Busso Bulayan (Sangalla Kaero)
|
|||
Ne' Tangdilintin x Ne' Lai' Lolok
|
|||
Ne' Kondo Lele x Ne' Ta'bi Bulayan (Bati'na Ne' Tesse')
|
Ne' Tangdialla' x Ne' Lai' Rura
|
Ne' Baro' x Ne' Lai' Lusa (T Banua Sura' Bai')
|
|
Ne' Lai' Tallo' x Ne' Lintin (T. Ponto Barani)
|
Ne' Potta x Ne' Lai' Rante (ri Ne Lame)
|
Ne' To' Barrang x Ne' Banne
|
Ne' Lai' Bunga x Ne' Bato' Mangka
|
Ne' Eto' x Ne' Lai' Posi'
|
Ne' Uban x Ne' Lai' Rarre
|
Ne' Buritti x Ne' Lai' Tua'
|
Lai' Dallo' x ? |
Ne' Lai Sea' x Ne' Li'pang
|
Ne' Tali' x Ne' Lai' Reppa (T. Kalimbuang)
|
||
Ne' Tangke Datu x Ne' Lai' Pakila'
|
Ne' Batu Pare x Ne' Lai' Mendaun
|
||
Ne' Lai' Ribo' x Ne' Tanga'
|
Ne' To' Reko(Ne' Sirrang) x Ne' Lai' Bunga
|
||
Ne' Melambi'(Ne' Silambi') x Ne' Lai' Rura
|
|||
Ne' Lai' Lobo' x Ne' Medde' (T. Datu Rara' Buntu Kalando)
|
Ne' Lai' Lobo' x Ne' Bare' | Ne' Lai' Lobo' x Ne' Sampe Ruru
|
|
Ne' Lai' Bunga Tangdialla' x Ne' Pasa'
|
Ne' Lai' Bunga Tangdialla' x Ne' Tappi'
|
||
Lai' Martha Rura x Antonius Manu'
|
Lai' Ester Indan Silambi' x Yohanis Payung
|
||
Yulianus x Marsia Mangago
|
Melky Rimbo x Erna Renden
|
Nikodemus x Merry Rante Layuk
|
Imanuel Risa x Alberthin Seri Natalia
|
Ukiran Malolle'_4
- Pa' Tangki' Pattung II
Motif Ukiran Pa' Tangki' Pattung II merupakan pengembangan dari Pa' Tangki' Pattung. Motif ini terdiri dari 4 bundaran benda seragam dan membentuk angka 8 sebangun, yang bila dijumlah menjadi 16, sama dengan 1+6=7. Angka 7 merupakan angka sakral bagi orang Toraja sesuai dengan falsafah aluk sang sa'bu pitu ratu' pitung pulo pitu (Seribu Tujuh Seratus Tujuh atau 7777). Ukiran ini merupakan lambang kebersamaan dan kekeluargaan Toraja. Pesan dan Harapan dari ukiran ini adalah semoga semua orang terlebih khusus turunan tongkonan senantiasa taat pada kepercayaan nenek todolo tentang falsafah hidup bahwa segala sesuatunya yang ada di dunia ini adalah ciptaan Tuhan (Puang Matua), karenanya gunakan dan perlakukanlah sebagai mestinya dan perlakukanlah dengan baik |
- Pa' Kotte'
Ukiran ini berbentuk gambar itik (kotte'). Itik dalam kebudayaan Toraja dianggap binatang yang memiliki musim telur dan anaknya terkadang ditelantarkan. Seorang lelaki yang sering kawin disamakan dengan itik. Ukiran ini sebagai simbol pelajaran agar orang dalam hidup dan bekerja memiliki tanggung jawab. Harapan dan pesan dari ukiran ini adalah semoga semua orang bertanggung jawab atas apa yang sudah mejadi tanggung jawabnya, senantiasa memelihara dan menjaga anak cucu jangan bersifat egois. |
- Pa' Tedong Tumuru'
Istilah ini berarti kerbau yang duduk atau tidur dalam air sambil kepalanya muncul di permukaan. Harapan dari ukiran ini semoga keluarga memiliki banyak kerbau atau hidup bahagia dengan berlimpah harta |
- Pa' Doti Siluang I
Ukiran ini merupakan Kembangan dari Pa' Doti Siluang pada ukiran Todolo. Ukiran ini biasanya digunakan pada balun (pembungkus) mayat perempuan dan dimaknai sebagai lambang keanggunan perempuan, dan juga menyampaikan kepada masyarakat umum bahwa yang meninggal adalah kalangan bangsawan. Ukiran ini memberikan pesan dan harapan semoga semua orang senantiasa hidup bijaksana dan menjaga harkat dan martabatnya |
- Pa' Sekong Anak
Ukiran ini di ambil dari model lengkungan bayi ketika masih ada di rahim ibu menurut pandangan orang Toraja. Ukiran ini dimaknai sebagai perlambang kejujuran dan keterbukaan, sama seprti bayi masih sangat lugu dan apa adanya. Pesan dan harapan dari ukiran ini adalah semoga semua orang khususnya turunan dari tongkonan selalu bersikap jujur, adil dan berbicara apa adanya sesuai fakta (Nanggi na den tu'tun punti adokan), selalu membuka diri untuk kemajuan dan perkembangan baik untuk keluarga maupun masyarakat secara luas/umum |
Ukiran Malolle'_3
- Pa' Tangki' Pattung I
Ukiran Pa' Tangki' Pattung I adalah kembangan dari ukiran awal Pa' Tangki' Pattung yang menyerupai paku bambu yang biasa digunakan untuk mengaitkan tiang bangunan. Ukiran ini melambangkan kebesaran bangsawan Toraja dan lambang persatuan yang kokoh seperti paku bambu.
Harapan dari ukiran ini agar orang senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan yang kokoh sehingga kebersamaan tercipta dan membangun citra bahwa kita adalah orang bermartabat yang tinggi |
- Pa' Bara' Dena' I
Ukiran ini menyerupai bulu dada burung pipit. Dalam kepercayaan orang Toraja, selain sebagai hama padi, burung pipit juga dimitoskan sebagai burung yang tak jujur. Pa' Ara' Dena' I ini adalah kembangan dari Pa' Ara' Dena' yang jugan simbol pelajaran agar dalam hidup tetap jujur, agar tidak kena kutukan dan dapat hidup dengan baik dan bahagia |
- Pa' Ara' Dena' II
Ukiran ini serupa dengan ukiran sebelumnya (Pa' Ara' Dena' I dan II), hanya bedanya bentuk bulu-bulunya lebih besar. Ukiran ini memberikan pesan agar dalam hidup manusia bekerja keras dan jujur. Hindari mengambil barang atau apapun yang bukan milik atau hak kita, agar hidup bahagia dan tentram dan terhindar dari bahaya kutukan. |
- Pa' Barana' II
Ukiran ini kembangan dari ukiran Pa' Barana' dan Pa' Barana' I. Ukiran ini sebagai simbol harapan agar keturunan mudah memperoleh rejeki dan dalam satu keturunan semoga selalu ada pemimpin yang lahir dan melindungi keturunan. |
- Pa' Daun Bolu Sangbua
Pa' Daun Bolu Sangbua, Pa berarti bentuk/model/motif, Daun Bolu adalah Daun Sirih, dan Sangbua adalah kelompok atau serumpun Ukiran ini memberikan pesan agar anak cucu agar mencintai lingkungan dan adat dan senantiasa membangun hidup yang baik dalam kelompok/keturunan agar dapat hidup dan |