Toraja adalah sebuah daerah administratif dalam wilayah Sulawesi Selatan. Toraja sangat kaya dengan peradaban masa lalu yang sangat terkenal seantero dunia.
Toraja boleh dikatakan sebagai daerah lumbung pariwisata Sulawesi Selatan, takhayal pemerintah Sulawesi Selatan dan Daerah bahkan pusat memberikan perhatian untuk pembangunan dan pengembangan serta pelestarian nilai-nilai budaya yang luhur yang ditorehkan oleh nenek moyang masa lalu.
Nenek moyang orang Toraja masa lalu sudah memiliki ilmu pengetahuan yang sangat luar biasa, hal ini bisa disaksikan dengan model bangunan rumah tongkonan yang sangat artistik dan mengagumkan dan juga adanya tradisi-tardisi masa lalu yang sangat mempesona.
Salah satu maha karya Nenek Moyang Orang Toraja masa lalu yang masih bisa dinikmati saat ini adalah 14 (empat belas) jenis tarian hasil ciptaannya, sebagai berikut:
- Tarian Manimbong (Tarian doa ucapan syukur)
- La'bo' Penai (Parang kuno orang Toraja)
- Sarita (Jenis kain yang langkah, hanya orang-orang tertentu yang memilikinya pada masa lalu)
- Songko' Londong (Anyaman ikat kepala dari bulu ayam)
- Okkoh-Okkoh (sejenis tameng peralatan perang orang Toraja)
- Manik Tora (untaian taring babi)
- Bulu gassi (bunga tumbuhan sejenis bambu berdaun mulus yang sudah dikeringkan)
Tarian ini adalah tarian kesukaan artinya hanya dilakukan pada acara suasana kegenbiraan (Rambu Tuka')
Para penarinya adalah kalangan pria dengan menggunakan perhiasan-perhiasan kebesaran orang Toraja yang konon ceritanya berunsur magis, perhiasan-perhiasan itu adalah:
Pada kesempatan lain saya akan bahas lebih jauh tentang manimbong ini - Tarian Pa' Pondesan
Tarian ini dibawakan oleh beberapa pria dan tidak memakai baju kecuali pada adat khusus. Para penari memakai kuku tiruan dan diiringi oleh suling
- Tarian Pa' Gellu'
- Sa'pi' (Mahkota yang diselipkan pada kepala bagian depan bagi wanita
- Kandaure (Anyaman manik-manik kebesaran orang Toraja)
- Gayang (keris emas tanda kebesaran orang Toraja)
- Manik ata' (Kalung kebesaran orang Toraja)
- Gallang bulayan (gelang emas simbol kekayaan dan kebesaran)
- Dan lain-lain Tarian ini dibawakan pada upacara kegembiraan seperti pada pesta panen, pesta perkawinan dan menyambut tamu.
Inilah tarian yang paling terkenal dari Toraja. Penarinya berasal dari beberapa remaja putri yang menggunakan pakaian khusus penari (bayu Pokko') dan perhiasan emas antik seperti:
- Tarian Ma' Dandan (tarian doa dan ucapan syukur)
- Tarian ini adalah pasangan dari tarian manimbong dimana penarinya dari kaum perempuan.
Juga akan dibahas pada kesempatan lain secara mendetail - Tarian Pa' Bonebala
Tarian yang hampir sama dengan tarian Pa’Gellu. Yang membedakan hanya lagu dan ritme gendangnya
- Tarian Manganda'
Tarian yang dibawakan oleh sekelompok lelaki yang menggunakan tanduk kerbau dikepala dan dihiasi uang logam dan menggunakan semacam bel yang berdering-dering diiringi teriakan
- Tarian Pa' Dao Bulan
Tarian yang dibawakan beberapa remaja putri dan dimainkan secara massal pada upacara panen atau menyambut tamu
- Tarian Pa' Katia
Tarian duka tradisional untuk menyambut tamu pada upacara pemakaman golongan bangsawan. Para penari memakai pakaian seragam dengan topi kepala (sa’pi)
- Tarian Pa' Landing /Pa' Randing
Tarian untuk menjemput dan mengantar pahlawan perang yang akan pergi medan perang atau dari meden pertempuran. Para penari memakai perisai dan tanduk kuningan di kepala. Sekarang ini digunakan untuk upacara pemakaman orang bangsawan untuk menyambut rombongan tamu
- Tarian Ma' Parando
Tarian yang dilakukan di acara kedukaan. Jika ada seseorang meninggal dunia dan mempunyai cucu dua lapis maka sewaktu penguburannya, semua cucu perempuan dinaikkan diatas bahu laki-laki dibawa keliling rumah tempat upacara pemakaman diadakan. Para gadis remaja berpakaian adat lengkap dan diterangi obor pada malam hari.
- Tarian Ma' Dondi'
Ditarikan pada upacara pemakaman dan kata-kata yang digunakan pada tarian Ma’dondi sama dengan Ma’badong tapi beda iramanya
- Tarian Ma' Papangngan (Tarian penghormatan dan mempersilakan para tamu menikmati suguhan siri dan sejenisnya dari siempunya acara)
Tarian penjemputan tamu yang dilakukan oleh gadis berpakaian lengkap dan diiringi suling dan lagu duka (Pa’marakka)
- Tarian Memanna
Tarian yang dibawakan di acara pemakaman orang yang mati karena dibunuh. Para penari berasal dari laki-laki, berpakaian compang-camping dari tikar robek, ikat kepala dari rumput, senjata dari bambu, perisai dari pelepah pinang atau kulit batang pisang
Itulah ke-14 jenis tarian maha karya Nenek Moyang kita di masa lalu, kita sebagai generasi muda harus senantiasa menghargai hasil karya warisan nenek moyang dengan cara melestarikan nilai-nilai budaya nenek moyang yang sangat luar biasa dan unik ini.
Semoga kita sebagai generasi muda Toraja senantiasa memberikan ruang di hati kita untuk memelihara maha karya peradaban nenek moyang masa lalu dan senantiasa ingin menggali lebih dalam untuk mengetahui lebih mendetail makna dari setiap hasil karya ini.